genkepo.com – Masalah mata kering kini menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin sering dijumpai pada usia muda. Dr. dr. Laurentius Aswin Pramono, M.Epid, SpPD-KEMD, membahas fenomena ini dalam sebuah diskusi kesehatan yang berlangsung di Jakarta.
Kondisi ini dikaitkan dengan kemungkinan munculnya berbagai penyakit serius, termasuk hipertiroid, diabetes, dan terutama penyakit autoimun, yang menjadi isu penting untuk diperhatikan.
Mata Kering: Gejala dan Penyebabnya
Kondisi mata kering, atau dry eye, diakibatkan oleh ketidakcukupan produksi air mata atau penguapan air mata yang terlalu cepat. Gejalanya meliputi mata kemerahan, rasa panas atau gatal, sensitivitas terhadap cahaya, serta keluarnya air mata berlebihan.
Menurut Dr. Aswin, ini bukan hanya sekadar masalah ringan. Gejala tersebut mungkin merupakan tanda sindrom yang menunjukkan adanya penyakit lain, sehingga penting untuk mengenali dan menangani gejala ini secara tepat.
Fenomena Autoimun yang Muncul pada Usia Produktif
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang organ atau sel tubuh sendiri. Salah satu jenis autoimun yang sering kali berkaitan dengan mata kering adalah Sjogren Syndrome, yang menyebabkan kerusakan pada kelenjar air mata.
Dr. Aswin menjelaskan bahwa autoimun cenderung muncul pada individu berusia produktif, antara 20 hingga 30 tahun. Biasanya, kondisi ini jarang terdeteksi pada orang yang lebih tua, sehingga mata kering di atas usia 50 tahun lebih mungkin disebabkan oleh faktor lain.
Komplikasi yang Dapat Muncul
Mata kering tampaknya tampak sepele, tetapi jika diabaikan dapat menyebabkan komplikasi serius bagi kesehatan. Dr. Aswin menekankan pentingnya penanganan dini untuk menghindari dampak negatif yang lebih besar.
Ia juga menambahkan bahwa faktor genetik dapat memengaruhi kejadian autoimun di kalangan orang muda. Walaupun autoimun biasa terjadi di usia produktif, kasus langka juga dapat terjadi pada individu yang lebih tua.