genkepo.com – Insiden tragis terjadi di pesta pernikahan Maula Akbar, anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menewaskan tiga orang. Kejadian ini berlangsung di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Garut, saat masyarakat antusias mengantre untuk makanan gratis.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki insiden yang menyebabkan 14 orang pingsan ini, dengan mengumpulkan keterangan dari panitia acara. Insiden ini memicu kepedulian akan keamanan dalam pengaturan acara dengan kerumunan massa.
Kronologi Insiden
Acara pernikahan yang meriah pada Jumat (18/7) berlangsung dengan antusiasme warga yang sangat tinggi. Dalam acara tersebut, disediakan 5.000 paket makanan gratis, yang menarik perhatian banyak orang hingga terjadi kerumunan di luar pintu pendopo.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa meskipun pengaturan dari event organizer membatasi jumlah pengunjung yang boleh masuk, banyak orang dari luar yang datang dan berusaha untuk memasuki lokasi.
Ketika pintu dibuka, situasi menjadi tidak terkendali karena dorongan yang kuat dari luar, yang menyebabkan kerumunan dan desak-desakan di pintu masuk. ‘Ketika pintu dibuka, dorongan dari luar sangat kuat sehingga menyebabkan kerumunan terjadi,’ ungkap Hendra.
Korban dan Dampak Insiden
Kerumunan ini berakibat fatal, di mana beberapa orang mengalami sesak napas, terinjak-injak, dan pingsan akibat dorongan yang tidak terkendali. ‘Insiden tersebut merupakan contoh dari masalah bottle neck, di mana saluran masuk yang sempit tidak mampu menampung arus pengunjung yang deras,’ jelas Hendra.
Dari total kasus, tiga orang meninggal dunia dan 14 lainnya pingsan akibat insiden ini. Hendra menekankan bahwa pihaknya masih memfokuskan pada olah TKP dan belum memeriksa siapa pun terkait kejadian tersebut.
Investigasi Berlanjut
Polisi berencana melakukan investigasi lebih dalam untuk mencari tahu penyebab pasti dari insiden tragis ini. Hendra memastikan bahwa kasus ini akan diangkat ke Polda Jabar untuk penyelidikan lebih lanjut.
Hendra menyatakan, pihak kepolisian akan mengumpulkan keterangan dari panitia penyelenggara dan mempertanyakan pengaturan acara tersebut. ‘Kita akan tanyakan kepada panitia yang menjadi penanggung jawab acara ini,’ jelasnya.
Diharapkan, insiden ini menjadi pelajaran bagi penyelenggara acara untuk lebih memperhatikan aspek keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.