genkepo.com – Di era digital ini, media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dengan banyak orang terlihat sibuk secara online. Namun, banyak dari mereka yang menunjukkan aktivitas yang sebenarnya tidak menggambarkan kenyataan.
Fenomena ini menarik perhatian, terutama saat kita melihat banyaknya postingan yang terkesan dipaksakan untuk menunjukkan kesibukan. Pertanyaannya, mengapa banyak orang memilih untuk berpura-pura sibuk di dunia maya?
Kebutuhan untuk Diterima dan Diakui
Sosial media memicu kebutuhan untuk diakui dan diterima oleh orang lain. Banyak individu merasa perlu menunjukkan keaktifan mereka agar diakui oleh teman atau followers mereka.
Rasa khawatir jika dianggap tidak memiliki aktivitas seringkali mendorong individu untuk menunjukkan kesibukan yang sebenarnya tidak ada. Hal ini menyebabkan mereka memposting konten yang terlihat sibuk, meskipun kenyataannya mungkin berbeda.
Tekanan Sosial di Era Digital
Tekanan sosial juga memainkan peran penting dalam fenomena ini. Melihat teman-teman atau selebriti yang selalu tampak sibuk dan berprestasi bisa menumbuhkan rasa insecure bagi mereka yang tidak merasakan hal serupa.
Untuk meredakan tekanan tersebut, banyak individu merasa terpaksa berpura-pura sibuk demi menjaga citra positif di mata publik.
Dampak Negatif dari Pura-pura Sibuk
Sikap berpura-pura sibuk ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental individu. Ketika merasa terjebak dalam citra yang tidak sesuai dengan kenyataan, banyak yang mengalami stres dan kecemasan.
Menghabiskan waktu untuk menciptakan kesibukan palsu juga dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal penting dalam hidup yang benar-benar perlu ditangani.