Fenomena 'Quiet Quitting' di Kalangan Milenial: Memahami Alasan dan Dampaknya

Fenomena ‘Quiet Quitting’ di Kalangan Milenial: Memahami Alasan dan Dampaknya

genkepo.com – Fenomena ‘quiet quitting’ kini menjadi topik hangat di kalangan milenial. Banyak dari mereka mulai merasa bahwa hanya menyelesaikan tugas minimum tanpa memberikan ekstra usaha adalah pilihan yang lebih baik.

Kondisi ini muncul akibat tuntutan pekerjaan yang terus meningkat serta stres yang berkepanjangan. Sebagai hasilnya, banyak milenial yang memilih untuk menarik diri dari ekspektasi yang sering kali tidak realistis di lingkungan kerja.

Apa Itu Quiet Quitting?

Quiet quitting merujuk pada kondisi dimana seorang karyawan melakukan pekerjaan minimal yang diperlukan tanpa ingin berusaha lebih. Istilah ini semakin populer saat generasi milenial merasa tidak puas dengan situasi kerja yang ada.

Di tengah tekanan untuk selalu terlihat produktif, banyak dari mereka yang berupaya menjaga kesehatan mental dengan tidak terlibat terlalu dalam dalam pekerjaan. Hal ini membuat banyak karyawan merasa lebih nyaman meskipun berisiko akan penurunan performa kerja.

Penyebab Munculnya Quiet Quitting

Salah satu alasan utama di balik fenomena ini adalah burn-out, yang dialami oleh banyak milenial saat ini. Situasi ini sering terjadi karena lingkungan kerja yang tidak mendukung serta ekspektasi yang dinilai terlalu tinggi.

Selain itu, kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan juga mendorong milenial untuk mencari cara supaya dapat menikmati hidup dengan tidak terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Dampak Quiet Quitting bagi Dunia Kerja

Fenomena quiet quitting dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap produktivitas di tempat kerja. Perusahaan mungkin mulai merasakan penurunan kinerja ketika banyak karyawan memilih untuk tidak berpartisipasi 100 persen dalam pekerjaan mereka.

Namun, di sisi lain, fenomena ini juga dapat menjadi sinyal bagi perusahaan untuk memperbaiki lingkungan kerja mereka, memahami kebutuhan karyawan, serta menciptakan tempat kerja yang lebih suportif dan nyaman.

BACA JUGA:  Peran Teman dalam Kesehatan Mental: Pentingnya Check-In Rutin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *