genkepo.com – Puluhan ribu warga Malaysia berkumpul di ibu kota Kuala Lumpur pada hari Sabtu untuk menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengundurkan diri. Aksi demonstrasi ini muncul sebagai respons terhadap kritik terhadap kinerja pemerintah dalam menangani masalah biaya hidup yang semakin melonjak.
Aksi Protes di Lapangan Merdeka
Para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa titik di pusat kota sebelum akhirnya berkumpul di Lapangan Merdeka, meski diguyur hujan gerimis. Mereka membawa spanduk bertuliskan “turun Anwar” dalam bahasa Melayu, sementara petugas polisi mengawasi dari kejauhan.
Fauzi Mahmud, seorang pengunjuk rasa berusia 35 tahun dari Selangor, mengungkapkan ketidakpuasan masyarakat dengan mengatakan, “Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya.” Pernyataan ini menggambarkan kekecewaan sejumlah warga terhadap kepemimpinan Anwar.
Kritik Terhadap Kinerja Anwar dan Biaya Hidup
Demonstran menyoroti masalah investasi yang belum memberikan dampak positif meski Anwar baru-baru ini melakukan kunjungan ke beberapa negara. Fauzi menegaskan, “Telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat hasilnya.”
Kenaikan biaya hidup yang terus berlangsung membuat warga merasa tertekan. Fauzi kembali menegaskan, “Biaya hidup masih tinggi,” yang menunjukkan frustrasi masyarakat terhadap situasi ekonomi saat ini.
Pernyataan dari Mahathir Mohamad
Di tengah kerumunan, Mahathir Mohamad, mantan mentor Anwar sekaligus rival politiknya, memberikan komentarnya. Ia mempertanyakan, “Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita,” kata Mahathir dengan nada skeptis.
Mahathir juga menyerukan Anwar untuk mundur, menegaskan, “Cukup, tolong, mundurlah.” Ungkapan ini merupakan suara dari generasi yang lebih tua serta dorongan untuk adanya perubahan dalam kepemimpinan pemerintahan.