genkepo.com – Di zaman digital ini, kesehatan mata menjadi sorotan utama, terutama bagi mereka yang sehari-hari terpapar layar gadget. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi penglihatan yang harus diwaspadai.
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan screen break atau jeda dari penggunaan layar. Dengan teknik sederhana, kita bisa meredakan ketegangan pada mata dan mencegah masalah yang lebih serius.
Pahami Pentingnya Jeda Layar
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah seperti mata kering, penglihatan kabur, hingga sakit kepala. Setiap kali kita menggunakan gadget, mata kita fokus pada layar yang dapat mengurangi frekuensi berkedip, yang penting untuk menjaga kelembapan mata.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan penggunaan aturan 20-20-20 untuk melindungi kesehatan mata. Aturan ini menyatakan bahwa setiap 20 menit kita harus melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik untuk memberi kesempatan pada mata kita untuk beristirahat.
Jenis-Jenis Screen Break yang Efektif
Ada berbagai cara untuk melakukan screen break yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Salah satunya adalah menarik napas dalam-dalam dan mengalihkan pandangan ke objek di sekitar yang tidak terpapar layar seperti tanaman hias di rumah.
Latihan palming bisa menjadi metode yang relaksasi bagi mata, dengan cara menutup kedua telapak tangan, membuatnya menjadi ‘kaca mata’, dan menutup mata selama beberapa menit. Ini sangat membantu menurunkan ketegangan pada mata setelah berjam-jam melihat monitor.
Ingat Pentingnya Pencahayaan dan Jarak Pandang
Pencahayaan ruangan ketika menggunakan gadget juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mata. Usahakan agar cahaya tidak langsung mengenai layar dan pilihlah pencahayaan yang lembut agar mata tidak cepat lelah.
Selain itu, menjaga jarak pandang minimal 50-70 cm dari layar juga penting untuk mengurangi ketegangan mata. Dengan posisi yang tepat, kita bisa lebih nyaman dalam beraktivitas tanpa membebani penglihatan.
