genkepo.com – Harga minyak mengalami kenaikan signifikan pada Selasa, 17 Juni 2025, disebabkan oleh meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Presiden AS, Donald Trump, juga mendesak untuk evakuasi warga negara dari Teheran, berpotensi memperburuk situasi di kawasan tersebut.
Tren Kenaikan Harga Minyak
Melansir dari Investing.com, kontrak berjangka minyak mentah Brent naik USD1,17 menjadi USD74,4 per barel. Sementara itu, minyak mentah WTI Amerika Serikat juga mengalami kenaikan sebesar USD1,34 menjadi USD73,11, meskipun sebelumnya kedua kontrak ditutup merosot lebih dari satu persen.
Awalnya, laporan menunjukkan harapan meredanya ketegangan di wilayah tersebut, tetapi agresivitas baru-baru ini menunjukkan situasi yang berbahaya. Ketegangan semakin meningkat dengan laporan ledakan di Teheran dan serangan udara yang dilakukan Israel.
Respon Internasional Terhadap Konflik
Presiden Trump menyatakan bahwa Iran seharusnya menandatangani kesepakatan nuklir dengan AS sebelum agresi Israel. Menurutnya, kini Iran ingin mencapai kesepakatan yang dapat memengaruhi produksi minyak mereka.
Langkah ini bisa jadi terkait dengan potensi pelonggaran sanksi AS, yang jika terjadi bisa meningkatkan ekspor minyak Iran. Namun, hal ini juga berpotensi membebani harga minyak mentah secara global.
Pandangan OPEC+ Terhadap Ekonomi Global
OPEC+ menilai bahwa ekonomi global akan tetap stabil di paruh kedua tahun ini. Namun, mereka mengindikasikan bahwa pertumbuhan pasokan minyak dari AS dan negara-negara non-OPEC+ lainnya pada 2026 diperkirakan akan lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya.
Penyesuaian ini menarik perhatian karena menunjukkan bahwa dampak dari ketegangan geopolitik yang berkepanjangan kemungkinan akan berlanjut, memengaruhi dinamika pasar minyak secara keseluruhan.