Kisah Tragis Derek Huffman: Dari Texas ke Garis Depan Rusia

Kisah Tragis Derek Huffman: Dari Texas ke Garis Depan Rusia

genkepo.com – Derek Huffman, seorang pria 46 tahun asal Texas, mengungkapkan penyesalan mendalam setelah terjebak dalam konflik di Rusia. Kisahnya terungkap lewat vlog YouTube yang diunggah oleh istrinya, DeAnna, yang membagikan pengalaman sulit keluarganya.

Huffman, yang tidak memiliki latar belakang militer, terpaksa menghadapi kenyataan pahit di garis depan, meskipun ia sebelumnya berharap untuk menghindari keterlibatan dalam konflik.

Pindah ke Rusia dengan Harapan Baru

Keluarga Huffman memutuskan untuk pindah ke Istra pada tahun 2023 setelah merasa kecewa dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat. Mereka menilai pendidikan di AS terlalu progresif, terutama ketika anak perempuan mereka, Sophia, terpapar isu-isu LGBT di sekolah.

DeAnna menjelaskan latar belakang keputusan tersebut, ‘Yang membuat kami memutuskan adalah ketika kami mengetahui Sophia belajar tentang lesbian dari teman sekelasnya. Ia tidak sepenuhnya mengerti, tapi bagi kami, itu sudah cukup untuk menyadari bahwa sesuatu harus diubah,’ ungkapnya dalam wawancara.

Dengan harapan untuk memberikan lingkungan yang berbeda bagi keluarganya, pasangan ini berpindah ke Rusia tanpa menyadari tantangan yang akan mereka hadapi.

Kecelakaan Menjadi Tentara

Ketika suaminya ditawari untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia, DeAnna berpikir Huffman akan ditempatkan dalam posisi non-tempur seperti tukang las. Realitanya sangat berbeda, ketika Huffman ternyata dikirim ke garis depan tanpa persiapan yang memadai.

Dalam vlog keluarga, DeAnna menyoroti kesulitan yang dialami suaminya, ‘Sayangnya, ketika Anda dilatih dalam bahasa yang tidak Anda mengerti, bagaimana Anda bisa benar-benar belajar?’ ujarnya.

Kondisi ini semakin memperlihatkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi Derek di lokasi yang berbahaya dan tanpa dukungan yang cukup.

Keberanian dan Kerinduan

Pesan terakhir yang diterima DeAnna dari Huffman adalah sebuah video singkat yang dikirim pada bulan Juni. Dalam video tersebut, dia mengenakan seragam militer dan menyampaikan kerinduan serta harapannya untuk pulang, ‘Pesan itu bertepatan dengan Hari Ayah di AS dan menjadi satu-satunya momen yang membawa harapan,’ jelas DeAnna.

BACA JUGA:  Duel Seru: Menonton Sepak Bola di Stadion vs di Rumah

Sejak momen tersebut, komunikasi dengan Huffman terputus. Meski demikian, keluarganya tetap yakin akan keselamatan suaminya, meskipun DeAnna merasa Huffman berada dalam kondisi terjebak tanpa dukungan yang adekuat.

Kondisi ini menggarisbawahi realitas pahit yang dihadapi oleh banyak orang yang terjerumus ke dalam situasi perang tanpa persiapan yang memadai.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *