genkepo.com – Pejabat Israel memberikan peringatan tegas bahwa serangan militer mereka di Gaza akan meningkat jika negosiasi gencatan senjata tidak segera ada kemajuan. Pernyataan ini seiring dengan desakan dari Presiden AS agar gencatan senjata sementara segera disepakati.
Seorang pejabat senior Israel mengingatkan bahwa ‘semuanya akan berubah menjadi debu’ jika Hamas tidak merespon tawaran tersebut. Sementara itu, upaya negosiasi terus berjalan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk AS.
Peningkatan Ancaman Militer Israel
Pejabat Israel telah memerintahkan penduduk sipil di beberapa wilayah Kota Gaza untuk evacuasi, menandakan adanya kemungkinan perluasan serangan militer. Ini sudah menjadi respon awal dalam situasi yang semakin memanas antara Israel dan Hamas.
Dalam pernyataannya, situs berita Axios mengutip seorang pejabat senior Israel yang menegaskan bahwa keputusan untuk melanjutkan serangan diambil jika gencatan senjata tak kunjung tercapai. ”Kami akan lakukan di Kota Gaza dan kamp-kamp pusat seperti yang kami lakukan di Rafah,” ujarnya.
Usaha Gencatan Senjata dan Tawanan
Presiden AS, Donald Trump, menegaskan bahwa Israel telah sepakat untuk memenuhi ‘persyaratan yang diperlukan’ demi mencapai gencatan senjata selama 60 hari. Dia juga mendesak Hamas untuk menerimanya, yang menunjukkan adanya upaya diplomatik menyangkut ketegangan di kawasan tersebut.
Konferensi antara utusan AS, Steve Witkoff, dan Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, di Gedung Putih telah membahas proposal terbaru mengenai gencatan senjata dan pertukaran tawanan. Qatar turut memberikan dukungan dalam proses ini.
Akan tetapi, negosiasi untuk gencatan senjata permanen masih terhalang oleh sejumlah kendala, terutama karena Hamas meminta jaminan dari Israel yang belum dipenuhi. Hamas telah menekankan bahwa mereka tidak akan melucuti senjata selama pendudukan Israel terus berlangsung.
Rintangan dalam Negosiasi
Sebelumnya, Israel mencabut kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati dalam tiga fase pada bulan Januari lalu dan melanjutkan serangan dengan pemboman di Gaza. Hal ini menambah kompleksitas pada negosiasi yang sudah rumit.
Israel menekankan agar Hamas melucuti senjata dan menyerahkan kontrol Gaza, sebuah tuntutan yang dinyatakan sebagai ‘garis merah’ oleh pihak Hamas. Mereka menolak untuk memenuhi tuntutan tersebut yang dianggap sebagai sebuah pengkhianatan.
Di tengah upaya mencapai kesepakatan, AS menawarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza beserta langkah-langkah lain untuk memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata permanen, namun hingga saat ini belum ada kepastian dari kedua belah pihak.