genkepo.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengimbau pabrikan mobil Jepang untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta tidak menaikkan harga jual kendaraan di Indonesia. Imbauan ini muncul di tengah situasi ekonomi global yang sedang tidak stabil dan bisa berdampak pada industri otomotif nasional.
Pernyataan ini direspons positif oleh Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, yang menekankan perlunya menjaga stabilitas industri otomotif agar tenaga kerja dan harga kendaraan tetap terjaga. Ini semua bertujuan untuk melindungi daya beli masyarakat agar tidak terganggu.
Menjaga Stabilitas Sektor Otomotif
Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya mencegah gejolak di sektor otomotif nasional dengan menyerukan kepada tiga pabrikan besar, yakni Daihatsu, Suzuki, dan Toyota, untuk tidak menaikkan harga mobil. Ia menekankan bahwa sektor otomotif berkaitan langsung dengan lapangan kerja dan daya beli masyarakat, sehingga harus dilindungi.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Paviliun Indonesia pada World Expo 2025 di Osaka, Jepang, Agus menyatakan, “Kami tidak ingin ada potensi gejolak yang dapat menggoyahkan industri otomotif.” Imbauan ini disampaikan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan industri di tengah tantangan global saat ini.
Tanggapan dari Daihatsu dan Tantangan yang Dihadapi
Sri Agung Handayani menyambut baik imbauan tersebut, mengungkapkan, “Kami mengapresiasi pemerintah Indonesia yang menunjukkan perhatian terhadap situasi industri otomotif, terutama dalam aspek pengurangan karyawan dan harga.” Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja dan harga kendaraan adalah komitmen bersama.
Meskipun ada keinginan untuk menjaga stabilitas, Agung mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi oleh industri. “Bukan hanya dua masalah tersebut, industri perlu menjaga demand agar stabil,” jelasnya, menekankan dukungan terhadap upaya pemerintah untuk membuat industri otomotif menjadi pilar ekonomi nasional.
Pengaruh Pajak Dalam Kenaikan Harga
Daihatsu tidak merencanakan kenaikan harga pada produknya, namun Agung menjelaskan bahwa pengaruh dari pajak yang dikenakan di beberapa daerah berpotensi meningkatkan harga barang. “Kenaikan bukan berasal dari kami di industri, namun dari pajak yang dikenakan yang membuat harga barang ikut meningkat,” tuturnya.
Agung menambahkan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pabrikan otomotif untuk menjaga ekosistem industri. “Daihatsu telah melakukan lokalisasi komponen untuk menjaga kapasitas produksi, dengan sebagian besar bagiannya diproduksi lokal,” tutupnya, menunjukkan komitmen untuk mendukung perekonomian domestik.