genkepo.com – Nyeri haid atau dismenore sering dianggap masalah sepele oleh banyak wanita. Namun, nyeri yang berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Memahami lebih dalam tentang dismenore sangat penting, karena jika gejalanya cukup mengganggu, sebaiknya tidak dianggap enteng.
Apa Itu Nyeri Haid Berlebih?
Nyeri haid merupakan rasa sakit yang muncul di area perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi. Rasa sakit ini bisa bervariasi dari yang ringan hingga yang sangat hebat, dan sering kali disertai gejala lain seperti mual dan pusing.
Ada dua tipe dismenore yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri yang muncul tanpa adanya kondisi medis tertentu, sedangkan dismenore sekunder terjadi akibat kondisi medis seperti endometriosis atau fibroid.
Penyebab Nyeri Haid Berlebih
Salah satu penyebab umum dari nyeri haid berlebih adalah peningkatan produksi prostaglandin. Prostaglandin adalah hormon yang menyebabkan kontraksi rahim, yang akhirnya berujung pada rasa nyeri yang lebih hebat.
Namun, jika nyeri haid tidak kunjung reda atau malah semakin parah, perlu dicurigai adanya masalah kesehatan lainnya. Kondisi seperti endometriosis, fibroid rahim, atau penyakit radang panggul bisa menjadi penyebab nyeri yang intens dan memerlukan perhatian medis.
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mencari bantuan medis jika nyeri haid telah mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak merespons pengobatan. Gejala tambahan seperti perdarahan hebat, nyeri yang semakin parah, atau demam juga perlu diperhatikan.
Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan tes tambahan seperti USG untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi serius. Penting untuk mendiskusikan semua gejala yang dialami agar mendapatkan perawatan yang tepat.
