genkepo.com – Seorang pendaki wanita asal Brasil, yang dikenal sebagai JDSP, mengalami kecelakaan fatal saat mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 2025. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06:30 WITA ketika ia berusaha mencapai puncak gunung.
Korban yang mendaki bersama lima wisatawan dan pemandu wisata ini kehilangan jejak pada saat grup melanjutkan perjalanan ke puncak, sementara korban disarankan untuk beristirahat.
Kecelakaan dan Pencarian Korban
Korban mengalami kelelahan setelah mendaki selama sehari dan memutuskan untuk beristirahat, sementara grup lainnya terus maju. Pemandu wisata, AKP Nikolas Osman, menjelaskan bahwa setelah menunggu cukup lama, korban tidak juga muncul.
Setelah menyadari bahwa korban tidak ada, pemandu kembali ke lokasi tersebut namun ternyata korban sudah tidak ada. Tim kemudian mulai mencari dengan mencurigai cahaya senter yang terlihat di dasar tebing.
Upaya Pencarian dan Penemuan Korban
Pencarian resmi oleh tim SAR mulai dilakukan pada pukul 09:50 WITA namun tidak berhasil mencapai korban hingga malam. Pencarian dilanjutkan keesokan harinya meskipun cuaca berkabut menghambat penggunaan drone.
Pada 23 Juni, sekitar pukul 07:05 WITA, tim SAR akhirnya berhasil menemukan korban yang berada 500 meter dari lokasi jatuh. “Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” ujar Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi.
Evakuasi dan Penutupan Jalur Pendakian
Kondisi medan yang ekstrem dan kabut membuat evakuasi menjadi sulit, sehingga proses hanya dapat dilanjutkan pada 24 Juni dengan bantuan Basarnas Special Group. Selain itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup sementara jalur pendakian untuk menghindari kemungkinan risiko bagi pendaki lainnya.
Kepala Balai TNGR, Yarman Wasur, mengonfirmasi bahwa penutupan ini dilakukan sampai proses evakuasi selesai. Sayangnya, korban dipastikan telah meninggal setelah pengecekan oleh petugas, menjadikan insiden ini sebagai pengingat akan bahaya mendaki yang harus diperhatikan.