genkepo.com – Kinerja pasar mobil listrik, khususnya Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia, mengalami penurunan signifikan pada Mei 2025. Penurunan ini memicu pertanyaan mengenai faktor apa yang menyebabkan tren negatif dalam industri otomotif ini.
Kondisi Ekonomi dan Mobil Listrik
Salah satu penyebab utama turunnya penjualan mobil listrik adalah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Inflasi yang meningkat dan daya beli masyarakat yang semakin menurun, memaksa banyak orang untuk menahan diri membeli barang-barang besar seperti kendaraan.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, inflasi tahun ini mencapai angka tertinggi dalam dua dekade terakhir. Hal ini berdampak pada sektor otomotif, di mana konsumen lebih memilih untuk menunda pembelian mobil baru.
Kenaikan harga energi juga berperan, mengingat mobil listrik bergantung pada listrik untuk operasionalnya. Masyarakat kini lebih mempertimbangkan biaya operasional jangka panjang yang bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.
Masalah Infrastruktur dan Ketersediaan Charging Station
Infrastruktur pengisian daya mobil listrik di Indonesia masih terbilang kurang memadai. Banyak konsumen ragu beralih ke mobil listrik karena terbatasnya akses ke fasilitas pengisian daya.
Kendala ini sering kali dikeluhkan oleh pengguna mobil listrik, yang kesulitan menemukan stasiun pengisian selama perjalanan mereka. Hal ini kontras dengan negara-negara yang memiliki infrastruktur pengisian yang lengkap dan mendukung penggunaan mobil listrik.
Pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi untuk mengembangkan jaringan charging station agar mobil listrik menjadi pilihan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga praktis.
Persepsi Masyarakat Terhadap Mobil Listrik
Persepsi masyarakat terhadap mobil listrik juga memiliki dampak besar. Meski beberapa orang memahami manfaat lingkungan dari mobil listrik, banyak yang masih menganggap kendaraan ini sebagai barang mewah yang sulit dijangkau.
Kampanye edukasi perlu digalakkan untuk membantu masyarakat memahami lebih jauh mengenai fitur, efisiensi, serta keuntungan menggunakan mobil listrik. Misalnya, penghematan bahan bakar dan kepemilikan mobil yang lebih berkelanjutan.
Mengubah pandangan ini memang membutuhkan waktu dan usaha. Namun, insentif pemerintah atau subsidi bisa menjadi langkah penting untuk mengubah paradigma masyarakat mengenai mobil listrik.