Pertamina Alihkan Rute Pengiriman Minyak Akibat Penutupan Selat Hormuz

Pertamina Alihkan Rute Pengiriman Minyak Akibat Penutupan Selat Hormuz

genkepo.com – PT Pertamina (Persero) telah mengambil langkah strategis dengan mengalihkan rute pengiriman minyak mentah dari Timur Tengah ke Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul penutupan Selat Hormuz oleh Iran, yang berpotensi mempengaruhi pasar minyak global.

Pentingnya Selat Hormuz dalam Lalu Lintas Global

Selat Hormuz menjadi jalur laut yang krusial bagi pengiriman minyak dunia, dengan hampir seperempat pengiriman global melalui perairan ini. Sempitnya selat ini, yang terletak antara Iran, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA), membuat penutupan rute sangat berisiko dan dampaknya dapat dirasakan oleh pasar minyak di seluruh dunia.

Masyarakat internasional sedang memantau kondisi ini karena penutupan Selat Hormuz dipandang akan berpengaruh signifikan terhadap harga minyak dan stabilitas pasokan. Ini menunjukkan betapa rentannya pasar minyak global terhadap ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.

Respon Pertamina dan Proses Pengalihan

VP Corporate Communications Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa perusahaan telah bersiap menghadapi situasi ini. “Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut (penutupan Selat Hormuz) dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman antara lain melalui Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok,” ujarnya saat diwawancarai oleh Kompas.com.

Dengan pengalihan rute ini, Pertamina berusaha memastikan ketersediaan pasokan minyak tetap terjaga untuk kebutuhan domestik. Fadjar menekankan bahwa meski situasi di Timur Tengah semakin memanas, pasokan minyak Pertamina masih dalam kondisi terkendali.

Dampak Potensial bagi Pasokan dan Harga Minyak

Penutupan Selat Hormuz oleh Iran berpotensi menyebabkan lonjakan harga minyak dunia. Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, menyatakan, “Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” menegaskan komitmen Iran terhadap keputusan ini.

BACA JUGA:  Trofi Club World Cup Hilang, Donald Trump Jadi Sorotan

Keputusan ini diharapkan dapat memberikan tekanan terhadap negara-negara Barat yang selama ini bergantung pada pasokan minyak dari wilayah tersebut. Wartawan dari Reuters melaporkan bahwa langkah ini bisa menjadi salah satu senjata terkuat Iran dalam menghadapi situasi geopolitik saat ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *