genkepo.com – Perubahan cuaca yang cepat di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, diakui sebagai fenomena alami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal ini dijelaskan oleh Ketua Tim Data dan Analisis BMKG Nusa Tenggara Barat, Bastian Andriano, yang menyatakan bahwa kecepatan angin yang tinggi dan topografi gunung menjadi penyebab utama.
Tidak hanya itu, kondisi cuaca yang tidak menentu ini dapat mengancam keselamatan para pendaki, seperti yang baru-baru ini dialami oleh seorang pendaki asal Brasil yang terlibat dalam insiden tragis.
Fenomena Cuaca di Gunung Rinjani
Gunung Rinjani, salah satu destinasi favorit para pendaki di Indonesia, terletak di timur laut Pulau Lombok. Meski mempesona, cuaca di sekitar puncaknya selalu sulit diprediksi, mudah berubah dari cerah menjadi berawan dalam waktu yang singkat.
Bastian Andriano dari BMKG menjelaskan, “Perubahan cuaca dalam hal ini kondisi berawan-cerah-berawan di wilayah sekitar puncak gunung adalah hal yang wajar.” Penjelasan ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan siap menghadapi kondisi cuaca yang mendadak berubah.
Dampak Cuaca terhadap Pendaki
Insiden yang terjadi pada 21 Juni 2025, menunjukkan betapa berbahayanya cuaca ekstrem di Gunung Rinjani. Seorang pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins mengalami kecelakaan tragis ketika ia jatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter saat mendaki.
Pencarian dan penyelamatan Marins oleh tim SAR terkendala oleh cuaca yang buruk, termasuk kabut tebal dan angin kencang. Bastian mengungkapkan bahwa, “Kecepatan angin yang lebih tinggi dari permukaan menyebabkan kesulitan dalam kegiatan penyelamatan.” Kondisi ini semakin memperjelas betapa pentingnya kewaspadaan dalam mendaki di kawasan tersebut.
Langkah Selanjutnya untuk Keselamatan
Menanggapi insiden tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen untuk mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Rinjani. Evaluasi ini diharapkan bisa mencegah terulangnya insiden berbahaya bagi para pendaki di masa depan.
Kementerian Kehutanan yang bertanggung jawab atas kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga mengingatkan pentingnya keselamatan selama pendakian. Mereka mengatakan, “Kami mengajak para pendaki untuk mengedepankan aspek keselamatan dalam proses pendakian.” Ini menjadi seruan agar semua pendaki lebih memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.