genkepo.com – PT Gudang Garam Tbk mengumumkan penghentian pembelian tembakau dari petani yang berada di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Keputusan ini diambil akibat anjloknya penjualan rokok yang berimbas pada kebutuhan bahan baku perusahaan.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengungkapkan bahwa langkah ini dilakukan setelah manajemen Gudang Garam menyampaikan prediksi tentang persediaan tembakau yang cukup untuk produksi selama empat tahun ke depan.
Alasan Hentinya Pembelian Tembakau
Bupati Agus Setyawan mengungkapkan bahwa penjelasan dari Gudang Garam menunjukkan bahwa permintaan bahan baku tembakau dari Temanggung tidak lagi kondusif. “Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung,” ujarnya.
Situasi ini tidak terlepas dari penurunan drastis penjualan rokok yang diderita Gudang Garam. Dengan menyusutnya pasar, mereka merasa perlu untuk mengurangi pengadaan tembakau dari berbagai daerah.
Kinerja Keuangan PT Gudang Garam Tbk
Laporan keuangan PT Gudang Garam menunjukkan kinerja negatif yang cukup signifikan sepanjang tahun 2024. Perusahaan tercatat mengalami penurunan laba bersih yang terjun bebas menjadi Rp 980,8 miliar dari Rp 5,32 triliun pada tahun sebelumnya.
Pendapatan total Gudang Garam untuk tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 98,65 triliun, yang menunjukkan penurunan 17,06 persen dari Rp 118,95 triliun tahun lalu. Penurunan ini menggambarkan bahwa masalah tidak hanya terjadi di satu sektor, namun hampir merata di semua divisi.
Analisis Persediaan dan Biaya Produksi
Agus Setyawan menambahkan bahwa saat ini Gudang Garam telah memiliki persediaan tembakau yang berlebih. “Bahan baku tembakau di PT Gudang Garam itu persediaannya memang sudah berlebih…” kata dia, mengindikasikan potensi hambatan dalam pembelian dari petani.
Di sisi lain, biaya pokok pendapatan Gudang Garam juga mengalami penurunan dari Rp 104,35 triliun menjadi Rp 89,27 triliun. Pendapatan bruto mereka mengalami tekanan dan berkurang, yang mencerminkan tantangan besar di depan bagi perusahaan.