genkepo.com – Banyak orang bilang, menjadi dewasa itu adalah langkah keren dalam hidup. Namun, di balik kesan itu, ternyata ada sisi gelap yang tidak banyak diketahui.
Dewasa identik dengan tanggung jawab, tetapi tahukah kamu bahwa beban emosional dan stres justru sering menyelimuti perjalanan ini?
Tanggung Jawab yang Menumpuk
Ketika memasuki fase dewasa, tanggung jawab datang bertubi-tubi. Mulai dari urusan pekerjaan, keluarga hingga keuangan yang harus dikelola sendiri.
Rasa bebas yang diimpikan saat remaja ternyata seringkali berubah menjadi beban. Banyak yang merasa terjebak dalam rutinitas hidup yang monoton.
Kekhawatiran tentang masa depan dan kewajiban yang semakin berat bisa membuat seseorang merasa tertekan. Ini adalah sisi gelap yang sering kali diselubungi oleh glamornya kedewasaan.
Kesehatan Mental yang Terabaikan
Menteri Kesehatan Indonesia pernah menyebutkan bahwa kesehatan mental adalah isu yang semakin penting di era modern. Namun, di tengah kesibukan, banyak yang mengabaikan kesehatan mental mereka sendiri.
Stres dan kecemasan adalah masalah umum di kalangan dewasa muda yang berjuang memenuhi ekspektasi serta tanggung jawab. Hal ini bisa berakibat pada gangguan tidur dan penurunan produktivitas.
Banyak orang tidak menyadari bahwa tekanan untuk menjadi dewasa yang ideal justru menambah rasa kesepian dan depresi.
Sosial dan Hubungan yang Rumit
Ketika kita beranjak dewasa, hubungan sosial yang kita miliki pun seringkali menjadi lebih rumit. Banyak yang menganggap bahwa semakin dewasa, semakin sedikit teman yang kita miliki.
Jarak fisik dan perbedaan prioritas seringkali membuat hubungan menjadi renggang. Ini membuat individu merasa terisolasi meskipun dikelilingi oleh banyak orang.
Kualitas hubungan pun menjadi lebih menantang, di mana konflik dan komunikasi yang kurang efektif bisa menyebabkan perpisahan yang tidak diinginkan.
