genkepo.com – Tijjani Reijnders resmi bergabung dengan Manchester City dari AC Milan dengan biaya transfer 46,5 juta poundsterling. Kontrak selama lima tahun membuatnya menjadi rekrutan keempat City di bursa transfer musim panas 2025.
Sementara itu, adiknya, Eliano Reijnders, memilih membela Timnas Indonesia, menambah dinamika keluarga dalam dunia sepak bola. Keputusan ini membuat kedua saudara ini membela negara yang berbeda di kancah internasional.
Tijjani Reijnders dan Transfer ke Manchester City
Pada tanggal 11 Juni 2025, Tijjani Reijnders resmi bergabung dengan Manchester City, melanjutkan kariernya di sepak bola Eropa dengan biaya transfer senilai 46,5 juta poundsterling. Sebelumnya bermain di AC Milan, Reijnders dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di Serie A.
Dengan kontrak selama lima tahun, Reijnders menjadi pemain keempat yang direkrut City di bursa transfer musim panas ini. Prestasinya di lapangan, mencetak 10 gol dalam 37 pertandingan liga musim lalu, menjadikannya sebagai aset penting bagi klub barunya.
Nama Reijnders sudah dikenal luas di Eropa atas kontribusinya bagi Timnas Belanda. Hal ini bahkan membuat mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tertarik untuk menaturalisasinya sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan City.
Eliano Reijnders dan Timnas Indonesia
Berbeda dengan sang kakak, Eliano Reijnders memilih jalur berbeda dengan membela Timnas Indonesia. Melakukan debut dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain, Eliano menunjukkan komitmennya untuk Indonesia.
Eliano yang menggantikan Sandy Walsh saat ini bermain untuk PEC Zwolle di Liga Belanda. Keputusan ini tidak hanya memperkaya karier sepak bolanya, tetapi juga menambah dinamika unik dalam keluarga Reijnders.
Meski berada di tim nasional berbeda, hubungan kakak beradik ini tetap harmonis. Mereka saling mendukung karier masing-masing dan menghadirkan cerita menarik dalam dunia sepak bola internasional.
Kakak Beradik di Timnas Berbeda
Fenomena pemain sepak bola bersaudara yang membela tim nasional berbeda sudah beberapa kali terjadi dalam dunia sepak bola. Dari Kevin-Prince dan Jerome Boateng hingga Taulant dan Granit Xhaka, pilihan para atlet tersebut seringkali merupakan cerminan dari keputusan personal dan profesional.
Kasus lain seperti Thiago dan Rafinha Alcantara serta Florentin dan Paul Pogba menunjukkan dinamika menarik dalam keluarga atlet. Dalam hal ini, kompleksitas pertimbangan pribadi maupun peluang profesional mempengaruhi keputusannya.
Dengan debut Eliano untuk Indonesia, nama Reijnders menambah daftar keluarga atlet yang membela negara berbeda. Fenomena ini terus menggambarkan jalinan personal dan profesional dalam dunia olahraga, yang sering lebih dari sekadar pilihan di lapangan.