Tujuh Kasus Infeksi Virus Hanta di Indonesia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada

Tujuh Kasus Infeksi Virus Hanta di Indonesia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada

genkepo.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa hingga 19 Juni 2025, terdapat delapan kasus infeksi virus Hanta di Indonesia. Semua pasien yang terinfeksi dinyatakan telah sembuh, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus ini.

Virus Hanta ditularkan melalui hewan pengerat seperti tikus, dengan penularan yang terjadi melalui kontak langsung dengan urine, feses, atau air liur. Penting bagi seluruh masyarakat untuk memahami bagaimana cara menghindari serta mengenali gejala infeksi dari virus ini.

Apa Itu Virus Hanta?

Virus Hanta adalah virus yang dapat menginfeksi manusia melalui hewan pengerat. Penularan terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan partikel yang terkontaminasi dari urine, feses, atau air liur tikus.

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Kemenkes, terdapat dua tipe infeksi virus Hanta, yaitu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS). Di Indonesia, hanya tipe HFRS yang ditemukan pada pasien yang dilaporkan.

Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, menegaskan pentingnya pengenalan virus ini agar masyarakat dapat lebih waspada.

Cara Menghindari Virus Hanta

Untuk mencegah penularan virus Hanta, Kemenkes menyarankan masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu langkahnya adalah dengan tidak menyentuh tikus, baik hidup maupun mati, tanpa menggunakan alat pelindung.

Masyarakat juga disarankan untuk menyimpan makanan dalam wadah tertutup agar terhindar dari kontaminasi. Selain itu, rutin membersihkan area yang berisiko menjadi sarang tikus sangat penting, seperti di gudang atau dapur.

Mengamankan akses masuk tikus ke dalam rumah dengan menutup celah di pintu dan jendela adalah langkah lain yang krusial. Aji Muhawarman menekankan bahwa perlindungan diri sangat penting bagi kelompok pekerja yang berisiko tinggi terpapar virus ini.

BACA JUGA:  Kongres Perdana PSI: Prabowo Berikan Pantun Spesial untuk Kaesang Pangarep

Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta gunakan alat pelindung diri bagi pekerja yang berisiko kontak dengan hewan pengerat untuk mencegah penyakit virus Hanta,” ujar Aji.

Gejala Infeksi Virus Hanta

Gejala infeksi virus Hanta umumnya mirip dengan gejala flu, tetapi dapat berkembang menjadi lebih serius. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan tubuh terasa lemas.

Kemenkes menyebutkan bahwa penanganan untuk pasien infeksi virus Hanta bersifat suportif. Saat ini, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan infeksi virus ini, walaupun semua pasien yang terdaftar telah dinyatakan sembuh.

Meskipun begitu, masyarakat tetap dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat sifat virus yang menular dari hewan ke manusia, penerapan langkah pencegahan dan edukasi sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *